Jadwal Kuliah Semester 3 Jurusan Manajemen Informatika AMIK BSI CIKARANG

Buat Mahasiswa-Mahasiswi BINA SARANA INFORMATIKA khususnya Amik Cikarang ini saya berikan Jadwal Kelas 12.3C. dan 12.3D. Buat yang suka nimbrung di kelas lain,,,monggo...!!!!

Danau di Texas Berubah Jadi 'Kolam Darah'

Ribuan ikan mati mengambang. Seorang pendeta menganggap itu pertanda kiamat.

Sebuah danau di Texas Barat, Amerika Serikat berubah warna menjadi merah darah di musim panas ini. Waduk OC Fisher di San Angelo State Park, yang sebelumnya populer sebagai tempat memancing dan rekreasi, mengering. Meninggalkan debit air dalam jumlah yang stagnan, dipenuhi ikan mati. Warnanya berubah menjadi merah buram. Mirip warna darah.

Untuk orang-orang yang meyakini kiamat sebentar lagi berpendapat, fenomena di OC Fisher adalah pertanda akhir dunia. Namun pejabat yang mengurusi taman margasatwa membantahnya. Menurut mereka, warna darah sama sekali tak ada kaitannya dengan mistis, tapi dikarenakan bakteri  Chromatiaceae yang berkembang dalam air yang kehilangan oksigen. "Ini memang mengejutkan," kata  Charles Cruz, salah satu staf taman margasatwa, seperti dimuat LiveScience, 1 Agustus 2011.

Musim panas ini, Texas memang mengalami kekeringan luar biasa, sekitar 75 persen wilayah ini mengalami kemarau parah. Itu menurut data Badan nasional Mitigasi Kekeringan (NDMC). Negara bagian ini mengharap badai tropis Don menurunkan hujan, namun alih-alih hujan deras, Don hanya mengundang curah hujan 1 hingga 2 inchi di wilayah dekat pantai.

Kekeringan juga menyebabkan benberapa waduk di Texas Barat kering. "Tahun lalu kami meneliti waduk itu, dan menemukan banyak populasi ikan di dalamnya," kata Cruz. Yang terjadi saat ini memprihatinkan. "Level air danau makin menurun, dan ikan-ikan di dalamnya mati mengambang. Ini sangat memprihatinkan."

Pekan lalu, tambah Cruz, danau yang luas hanya menyisakan kolam kecil air yang dalamnya beberapa kaki. Ada ribuan ikan yang mati, tak ada tanda-tanda kehidupan di danau itu.

Gambar kolam darah di Waduk OC Fisher menyebar melalui internet dan forum-forum di dunia maya. Seorang pendeta dari Indiana, Paul Begley, dalam sebuah video di YouTube mengatakan, danau itu mungkin adalah pertanda kiamat seperti yang tertera dalam kitab suci.

"Malaikat kedua menumpahkan mangkuknya ke laut, dan mengubahnya menjadi merah darah, seperti orang mati. Dan apapun yang ada di dalam laut mati," kata Begley. Lalu, 'malaikat ketiga menumpahkan isi mangkuknya ke sungai dan mata air, berubah menjadi darah."

Namun, Begley mungkin sama tak beruntungnya dalam hal meramal kiamat seperti Harold Camping, pengkotbah radio yang berkoar bahwa akhir dunia akan tiba pada 21 Mei 2011.

Hajar Aswad, Batu Paling Tenar Sejagad

Konon, Hajar Aswad dulu berwarna putih.

Batu adalah elemen alam yang keberadaannya seringkali diabaikan. Namun, batu bisa jadi sangat menarik. Baik dari sisi keindahannya, nilainya yang berharga, atau fungsinya yang integral dengan kehidupan manusia -- yang menggunakannya untuk mendirikan bangunan atau alat.
Tak sekedar itu, batu juga bisa berkaitan dengan sejarah dan sisi spiritual manusia. Setidaknya ada enam batu yang memiliki kisah tersendiri.

Berikut Enam Batu paling terkenal di muka Bumi:

1. Hajar Aswad
Hajar Aswad
Di Mekkah, di tengah Masjidil Haram terdapat Ka'bah -- arah kiblat salat umat muslim di dunia. Di sudut bangunan suci itu terdapat Hajar Aswad, batu hitam yang diyakini berasal dari surga. Konon, awalnya ia berwarna putih, namun dosa anak cucu Nabi Adam lah yang menjadikannya hitam.

Hajar Aswad terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan diikat dengan lingkaran perak. Ia memiliki aroma wangi yang unik. Ketika umrah atau haji, umat muslim berebut menciumnya -- mengikuti tuntunan Nabi Muhammad.

Sejumlah orang menduga, batu itu adalah meteorit, namun dari mana pastinya batu itu berasal masih jadi perdebatan.

2. Batu Rosetta
Batu Rosetta

Batu Rosetta adalah sebuah fragmen dari sebuah prasasti Mesir kuno yang bertuliskan sebuah dekrit yang dikeluarkan oleh para imam pada ulang tahun penobatan Raja Ptolemeus V (204-181 SM). Dekrit tertuang dalam tiga huruf: Hieroglif Mesir kuno, naskah kuno Mesir dan Yunani kuno.

Awalnya tertempel di sebuah kuil, Batu Rosetta lantas digunakan sebagai bahan bangunan di sebuah benteng di kota pelabuhan el-Rasyid atau Rosetta. Sebuah ekspedisi Perancis di Mesir menemukan batu itu pada tahun 1799.

Apa yang membuat batu Rosetta terkenal? Batu itu berperan dalam menguraikan hieroglif Mesir -- yang kala itu belum mampu diterjemahkan. Jean-Francois Champollion mengumumkan terjemahan pertama dari hieroglif di atas batu Rosetta pada 1822.

Batu, yang beratnya sekitar 760 kilogram sekarang dipamerkan di British Museum -- merupakan obyek paling banyak dikunjungi di sana. Batu itu menjadi milik Inggris pada tahun 1801 selama Perang Napoleon. Belakangan, pihak Mesir minta batu itu dikembalikan.

3. Batu Ayers, Uluru
Batu Ayers
Ayers Rock atau dikenal juga dengan nama Uluru adalah sebuah formasi batu berukuran besar di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, sekitar 350 km di barat daya kota Alice Springs, Northern Territory, Australia.

Uluru adalah benda keramat bagi para Aborigin dengan banyak mata air, gua, dan lukisan primitif. Ini adalah monolit -- formasi besar yang terdiri dari batu tunggal atau batu -- terbesar di dunia. Obyek ini  ini juga terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

4. Batu Gibraltar
Batu Giblaltar

Batu Giblartar juga disebut dengan nama lain: Pilar Herkules atau Calpe. Adalah sebuah tanjung kapur raksasa yang terlihat di atas Selat Gibraltar, pintu masuk Laut Mediterania. Terletak di Gibraltar, di ujung barat daya Eropa di Semenanjung Iberia. Batu ini memiliki ketinggian 426 meter.

Menurut discoverGibraltar.com, nama 'Giblartar' diyakini berasal dari Bahasa Arab 'Jabal Tarik' yang berarti pegunungan Tarik.

5. Batu Blarney
Blarney Stone
Batu Blarney adalah serangkaian bebatuan biru yang terdapat di Benteng Blarney, yang letaknya 8 kilometer dari Cork, Irlandia. Legenda menyebutkan, siapa mencium batu ini akan mendapat karunia kelancaran berbicara.

Namun, tak mudah mencium batu itu. Para peziarah harus bersandar ke belakang sambil berpegangan pada pagar besi.

Ada banyak legenda yang menjelaskan asal usul batu ini. Menurut situs Blarney Castle, batu itu berasal dari Pulau Iona, Skotlandia. Batu itu konon menjadi tempat meletakkan jasad seorang santo yang hidup di pengasingan, St Columba. Batu itu kemudian dibawa ke daratan Skotlandia. Ketika Raja Munster, Cormac MacCarthy  mengirimkan pasukan Irlandia untuk mendukung Robert de Bruce dan pasukannya dalam pertempuran melawan Inggris di Bannockburn pada 1314, bagian dari batu itu diberikan kepada Irlandia sebagai ungkapan terima kasih.

6. Batu Plymouth
Batu Plymouth
Batu Plymouth digunakan untuk menandai lokasi William Bradford dan para peziarah yang menemukan koloni Plymouth. Batu ini dicap dengan tahun kedatangan mereka ke dunia baru, 1620. Batu ini adalah simbol penting dalam sejarah Amerika Serikat.

Namun, kebenaran kisah batu itu diragukan karena jurnal Bradford dan sumber kontemporer lainnya tak menyebutkan batu itu. Tulisan pertama tentang batu itu dibuat satu abad kemudian. Batu yang sekarang dikenal sebagai Plymouth Rock ditahbiskan pada tahun 1774, saat penduduk kota itu tergerak oleh semangat Revolusi Amerika.

Batu yang ada saat ini diperkirakan hanya sepertiga dari ukuran aslinya. Sisanya yang hilang dipecah menjadi suvenir pada abad ke-18 dan ke-19. (sumber: Our Amazing Planet, umi)

Misteri Hujan Serbuk Oranye di Alaska

Terjadi hujan yang bercampur serbuk misterius hingga masuk dalam cadangan air minum.

Warga Kivalina, desa terpencil di Alaska dibuat bingung oleh jatuhnya serbuk oranye dari langit pada 3 Agustus 2011 lalu. Serbuk itu menyelimuti area pelabuhan dan semua benda yang terpapar. Ini fenomena aneh pertama yang terjadi di wilayah berpenduduk 374 orang itu.

Beberapa hari berselang, terjadi hujan air yang bercampur serbuk misterius itu, hingga masuk dalam cadangan air minum. Warga khawatir serbuk itu berbahaya.

Apa sebenarnya serbuk misterius itu? Hasil analisis National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), badan yang mengurusi laut dan atmosfer AS, menemukan, serbuk oranye itu adalah spora jamur, bukan telus mikroskopik seperti yang diduga sebelumnya. Hasil kajian itu diumumkan NOAA pada Kamis 18 Agustus 2011 kemarin.

National Marine Fisheries Service, salah satu sub dari NOAA menjelaskan, spora tersebut konsisten dengan benda sejenis yang berasal dari jamur (fungus) yang menyebabkan karat, penyakit pada tanaman yang menyebabkan penampilan berkarat pada daun dan batang.

Sebelumnya, laboratorium NOAA di Juneau, Alaska menyebut, serbuk oranye itu berasal dari telur mikroskopik, kemungkinan berasal dari hewan krustasea kecil. Namun, ketika sampel dibawa ke laboratorium NOAA yang lebih canggih, kesimpulan yang didapat berbeda.

Meski demikian, para ilmuwan belum mengetahui apakah spora tersebut berasal dari 7.800 spesies jamur karat yang diketahui. "Spora itu tak sama dengan yang lain, kami dan jaringan para ahli telah memeriksanya. Namun, memang belum semua jamur karat tundra Arktik teridentifikasi," kata salah satu peneliti, Steve Morton, seperti dimuat CNN.

Morton menjelaskan, jamur karat hanya tumbuh pada tanaman. Beberapa tumbuh tanpa merugikan tanaman, tetapi yang lain mencuri nutrisi tanaman. Dia mengatakan hingga kini, tidak jelas apakah spora itu berasal dari jamur karat parasit.

Meskipun jamur tidak membahayakan manusia, spora secara umum, seperti serbuk sari dan spora jamur, dapat berkontribusi menyebabkan penyakit pernapasan atau reaksi alergi.
Sebelumnya, seorang warga Kivalina yang mengambil gambar hujan serbuk oranye, Mida Swan mengatakan, serbuk itu terasa berminyak, seperti minyak untuk bayi (baby oil).  Tak ada satupun orang yang tahu, apa sebenarnya serbuk itu. Elit desa khawatir zat itu polutan.