 |
Telkom membangun pusat operasi keamanan cyber atau CSOC (Cyber Security Operation Center) |
Sebagai perusahaan telekomunikasi dan
penyelenggara jaringan internet, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
(Telkom) berusaha meningkatkan sistem keamanan jaringan yang mereka
operasikan. Kabar terbaru, Telkom membangun pusat operasi keamanan
cyber atau CSOC (Cyber Security Operation Center).
Telkom
mengklaim sistem keamanan ini bekerja tanpa henti selama 24 jam penuh.
"Organisasi ini secara definitif kami dedikasikan untuk menjaga keamanan
jaringan Telkom Group," kata Indra Utoyo, Director Innovation &
Strategic Portfolio Telkom seperti dikutip Kontan, Senin (6/10/2014).
Dengan
sistem tersebut, Telkom akan menjamin Domain Name System (DNS) selalu
dalam kondisi aman, dan terbebas dari serangan atau gangguan dari
peretas.
Menanggapi informasi yang beredar di publik tentang adanya aksi peretas di domain
google.co.id, Telkom menjelaskan, aksi serangan itu tidak dilakukan di sistem DNS Internet Service Provider (ISP) milik Telkom.
"Telkom
memiliki komitmen menjaga keandalan dan keamanan jaringannya melalui
pengamatan 7 x 24 jam sesuai prosedur berlaku, tentu dengan mengutamakan
pelayanan terhadap pelanggan," kata Indra.
Seperti diketahui,
Telkom memiliki lisensi sebagai penyelenggara jaringan sekaligus
penyelenggara jasa internet (ISP) yang menawarkan akses fixed broadband
dengan merek Telkom Speedy.
Mengacu laporan keuangan perusahaan,
selama semester satu tahun 2014, jumlah pelanggan fixed broadband yang
dilayani Telkom mencapai 3,21 juta pelanggan. Angka ini naik sebesar
15,6 persen jika dibanding jumlah pelanggan semester pertama tahun lalu
sebanyak 2,781 juta pelanggan.
Adapun, pendapatan dari bisnis
fixed broadband ini mencapai Rp 2,4 triliun. Dari setiap pelanggan Speedy tersebut, perseroan memperoleh
average revenue per user (ARPU) senilai Rp 129.000.
Guna
meningkatkan pendapatan, Telkom kali ini menggenjot pendapatan dengan
layanan internet nirkabel bernama Speedy Instant Card. Berdasarkan
catatan Kontan, jumlah pengguna Speedy Instant Card itu sudah mencapai
19 juta pelanggan.
Sampai akhir tahun ini, perusahaan pelat merah
ini menargetkan jumlah pengguna Speedy Instant Card naik 100 persen
menjadi 38 juta pelanggan. Untuk mencapai target, perseroan gencar
membangun infrastruktur jaringan nirkabel (wifi) bernama Wifi.ID Corner.
Telkom menargetkan memasang 10.000 lokasi WiFi.ID Corner di Indonesia.
Adapun,
untuk ARPU pengguna Speedy Instant per bulan mencapai Rp 50.000. Dengan
begitu, program Wifi.ID Telkom membidik pendapatan Rp 100 miliar per
bulan.
sumber: www.kompas.com